Studi Ritual

Judul Buku : Studi Ritual

Penulis  : Prof. Dr. Alo Liliweri

Ukuran Buku : 15 x 25

Tebal Buku : 480 Hlmn

ISBN : Dalam Proses

Harga buku : Rp 280.000

Deskripsi Buku :

Buku ini sejati memuat  pokok-pokok bahasan yang bersifat antar-disiplin: mulai dari antropologi hingga seni dan sejarah tari, dari teater dan sastra hingga linguistik, filosofis, dll. (Catherine, 2009). Tujuannya, antara lain, adalah untuk berkontribusi pada penjelasan integratif tentang ritual dengan menjawab empat pertanyaan kunci  dari Tinbergen. Misalnya menjawab pertanyaan pokok tentang; (1) filogeni, (2) fungsi adaptif ritual; (3) mekanisme ritual; dan (4) ontogeni ritual (Legare, 2020). Persimpangan empat jalur penyelidikan yang saling melengkapi ini menghasilkan jalan baru bagi teori dan penelitian terhadap aspek mendasar dari kondisi manusia, dan dengan demikian, menuju koevolusi kognisi dan budaya.

Pertama, filogeni. Filogeni, sebagai cabang ilmu biologi, menjelaskan perkembangan makhluk hidup dalam evolusi. Filogeni melacak sejarah evolusi dengan mengurai hubungan taksonomi (klasifikasi makhluk hidup), berdasarkan hipotesis filogenetik. Pertanyaannya, apakah ritual menampilkan perilaku unik manusia atau apakah perilaku non-manusia lainnya terlibat dalam ritual? (Lagere etc. 2016). Jika digabungkan, maka kontribusi-kontribusi ini menyoroti betapa sulitnya mencari landasan evolusioner dalam ritual dan pentingnya pengembangan berkelanjutan untuk menetapkan definisi bersama dan alat penelitian yang memungkinkan perbandingan lintas spesies.

Kedua. fungsi adaptif ritual. Pelbagai bukti dari literatur antropologi dan ilmu evolusi untuk menjelaskan fungsi adaptif dan peran ritual dalam perilaku kelompok sosial. Para evolusionis membedakan antara ‘fungsi yang tepat’ dan ‘kegunaan’. Ketika membahas isu-isu seputar fungsi sebuah ritual, penting untuk mempertanyakan apakah ritual tersebut pantas atau bermanfaat. Ritual mungkin memiliki sejumlah fungsi adaptif yang dihipotesiskan terkait dengan kelompok sosial, seperti mengidentifikasi anggota kelompok, memastikan komitmen terhadap norma-norma kelompok, memfasilitasi kerja sama dengan koalisi dan menjaga kohesi kelompok. Ritual berfungsi sebagai sinyal kuat dan meningkatkan kepercayaan. Hal ini dapat memberikan manfaat psikologis seperti mengurangi kecemasan individu dan kolektif. Ritual juga memungkinkan individu untuk menggunakan hak pilihan melalui tindakan, memberikan ilusi peningkatan kontrol yang juga dapat dikaitkan dengan regulasi emosional dan pengurangan kecemasan dan dapat meningkatkan kesehatan yang dirasakan.

Ketiga, mekanisme yang menggarisbawahi ritual. Ritual mungkin merupakan produk sampingan dari serangkaian adaptasi kognitif yang memfasilitasi transmisi sosial dan perolehan informasi dalam dan lintas generasi. Misalnya, pengajaran, peniruan dengan ketelitian tinggi, dan prososialitas bekerja sama untuk mendukung transmisi budaya. Kemampuan belajar sosial manusia didukung oleh sistem psikologis yang telah berkembang untuk memahami pikiran orang lain dan menavigasi perilaku kelompok sosial yang kompleks. Bias kognitif yang terdokumentasi dengan baik memperkuat transmisi ritual, termasuk preferensi terhadap orang lain yang serupa, dan kepekaan yang berkembang sejak dini terhadap normativitas, konformitas, konsensus, dan prestise. Keyakinan intuitif tentang kausalitas dan kemanjuran rangkaian tindakan yang diarahkan pada tujuan mendorong penggunaan ritual untuk mengatasi masalah. Mengamati perilaku yang disengaja dan terarah pada tujuan memberikan kesan bahwa fitur rangkaian tindakan memiliki potensi untuk menghasilkan hasil yang diinginkan, bahkan jika mekanisme sebab akibat yang bertanggung jawab atas hasil tersebut tidak jelas.

Keempat, ontogeni ritual. Meneliti perkembangan perilaku ritual mempunyai implikasi untuk memahami munculnya kognisi kelompok sosial di masa kanak-kanak serta meningkatkan pengetahuan kita tentang kecenderungan manusia yang terdokumentasi dengan baik untuk lebih memilih anggota dalam kelompok daripada anggota di luar kelompok. Dapat diterima bahwa pembelajaran ritual dimotivasi oleh dorongan untuk berafiliasi dengan kelompok sosial dan memberikan landasan teori baru untuk memahami ontogeni ritual.

 

 

 

Related Stories

Terbaru

Perempuan Dalam Pusaran Politik Nagakeo

  Judul Buku : Perempuan Dalam Pusaran Politik - Sepenggal Kisah Perlawanan dan Kesetiaan Renata...

Kepemimpinan Sang Dokter Petani

    Judul Buku: Kepemimpinan Sang Dokter Petani - Penulis: Mikhael Raja Muda Bataona Ukuran Buku: 15 x...

STRATEGI CINTA DI TEBING WAKTU – Esai-esai untuk Budi...

  Judul Buku:  STRATEGU CINTA DI TEBING WAKTU - Esai-esai untuk Budi Kleden dan Para...

HERMAN YOSEPH FERNANDEZ

Judul Buku: Herman Yoseph Fernandez - Kusuma Bangsa Pembela Tanah Air Layak Jadi Pahlawan...

Kepak Sayap di Tanah Leluhur

  Judul Buku : Kepak Sayap di Tanah Leluhur Penulis : Richardus C. Wawo Ukuran Buku :...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    Open chat
    Ada yang bisa dibantu?
    Halo, Ada yang bisa dibantu?