Judul Buku: Kepemimpinan Sang Dokter Petani –
Penulis: Mikhael Raja Muda Bataona
Ukuran Buku: 15 x 23 cm
Tebal Buku: 226 hlm
Harga Buku: Rp 198.500
ISBN:
Penerbit Buku: Ikan Paus
Deskripsi:
Buku Kepemimpinan sang Dokter Petani adalah sebuah buku yang berkisah tentang sejarah hidup dr. Kornelius Kodi Mete, Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya yang memimpin daerah itu untuk dua masa kepemimpinan yang berbeda, yaitu periode 2008-2013 dan 2019-2024. Sejarah hidupnya terbentang panjang dalam sejuta episode tentang perjuangan jatuh bangun, suka duka dan kegagalan, kebahagiaan dan suka cita, tapi juga ada air mata dan rasa kecewa. Sejarah hidup yang menjelaskan tentang perjuangan seorang pria petarung yang punya keteguhan prinsip, resiliensi, dan ketangguhan di jalur pengabdian, yang oleh banyak orang disebut sebagai medan paling berat dan sulit, jalur politik. Buku ini mengisahkan juga bagaimna seorang Kornelis yang adalah seorang anak desa yang memulai karir dari bawah, lalu meraih banyak sukses dalam hidup karena kerja keras dan kerja cerdas juga totalitas pengabdiannya hingga memasuki masa purna tugas. Di mana, Kornelis bisa purna tugas sebagai seorang Bupati dengan perasaan bangga. Buku ini juga menjelaskan mengapa Kornelis mendapat kehormatan dan pengakuan sebagai salah satu politisi top tanah Marapu, negeri Sumba Raya. Karena nama Kornelis memang dikenal hingga ke luar daratan Sumba Raya, ke seluruh wilayah NTT juga ke tingkat nasional. Sebab, konsitensi perjuangannya untuk mengabdikan diri kepada rakyat selama puluhan tahun dengan beragam prestasi memukau. Di tangan Kornelis, SBD pernah mampu mengekspor 1000 ton jagung dan puluhan ribu ton jagung lainnya yang membuat Kornelis mendapat pengakuan dari Gubernur NTT sebagai Bupati yang menjadi role model bagi Bupati-Bupati lainnya di seluruh NTT. Selain itu, di tanah Sumba Raya, Kornelis adalah satu di antara beberapa politisi yang tercatat dalam sejarah sebagai Bupati untuk dua masa kepemimpinan yang berbeda. Dan dia adalah Bupati di dua masa kepemimpinan yang berbeda itu di tanah tumpah darahnya sendiri, Sumba Barat Daya. Bahkan uniknya, ia sekaligus juga seorang anak SBD yang pernah menjadi Wakil Bupati di Kabupaten lain, yaitu Kabupaten Sumba Barat. Tapi jalan hidup Kornelis Kodi Mete hingga purna tugas sebagai Bupati pada 8 September 2024 silam, tidaklah mudah. Ia harus melalui banyak onak duri dan tantangan. Melewati beragam episode hidup yang tidaklah mudah. Sebab, di jalur politik, seseorang bisa “terbunuh berkali-kali.” Dan itu juga pernah dilalui pemimpin dengan perawakan sangat tenang dan sejuk ini. Kornelis memulai semua episode itu dengan meretas karir dari bawah. Dari hanya seorang anak desa yang lahir dari sebuah keluarga petani sederhana di pedalaman Kodi, yang atas didikan keras orang tuanya, akhirnya sukses bertumbuh menjadi seorang remaja petarung yang gila belajar sehingga mampu meraih beasiswa dan lolos ke Universitas ternama di republik ini, UGM. Kornelis mampu meraih gelar dokter di masa di mana, hanya ada satu dua orang NTT dan pulau Sumba yang mampu meraihnya.
Dari sana, Kornelis kemudian merintis karirnya di birokrasi, pun dengan cara yang sama. Merangkak dari bawah. Dari hanya seorang staff, kemudian diberi kepercayaan menjadi seorang Kepala Puskesmas, baru kemudian dipercaya pimpinan daerah di Kabupaten Sumba Barat menjadi seroang Kepala Rumah Sakit Umum Daerah. Di titik inilah, ia kemudian secara mengejutkan mengubah haluan hidupnya ke jalur yang paling menantang. Jalur politik. Terjun ke dunia yang penuh dengan banyak ketidakpastian, tidak membuat Kornelis gentar. Di jalur baru ini, jalur politik inilah, Kornelis akhirnya menuai banyak sukses. Dan itu pun atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena Kornelis mengakui, hidupnya tidak mungkin sampai ke titik itu, jika bukan karena kasih karunia dan berkat dari Tuhan.
