LAMAURI

 

Judul Buku: Lamauri

Penulis: Fince Bataona

Ukuran Buku: 12 x 19

Jumlah Halaman: 186 halaman

Harga Buku: Rp 85.500

Deskripsi Buku:

Lamalera adalah sebuah perkampungan kecil di Selatan Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur yang sangat terkenal di dunia karena tradisi penangkapan ikan paus secara tradisional. Di tengah gempuran zaman yang kian tak terbendung, harus diakui turut mengancam hilangnya nilai-nilai tradisi dan adat masyarakat. Leva (melaut) sebagai sumber kehidupan memiliki nilai-nilai budaya yang harus terus dijaga.

Novel Lamauri adalah lukisan tentang bagaimana peran seorang perempuan Lamalera dalam keseluruhan kehidupan Lamalera dengan tradisi Leva. Lamauri dalam arti sesungguhnya adalah juru mudi, pemegang kendali pada peledang (perahu nelayan Lamalera). Bahwa bagaimana peran Lamauri di laut membawa peledang ke arah manapun bahkan ketika seorang Lamafa (juru tikam) sedang berdiri tegak di haluan untuk melaksanakan tugasnya sebagai Lamafa hingga pergulatan menaklukan mamalia paus sedang berlangsung, Lamauri memegang kendali teramat penting bagi keselamatan Lamafa dan semua nelayan yang ada dalam perahu. Lamafa tanpa Lamauri adalah hal yang tidak mungkin.

Dalam tradisi leva, perempuan memegang peran sangat penting. Sejak masa persiapan leva hingga leva, perempuan berada di posisi kunci dalam keseluruhan proses. Ina Lango Inne (ibu suku di rumah suku) misalnya harus ada di rumah saat doa bersama pada malam sebelum  peledang mulai melaut saat musim leva (leva nuang) pun saat peledang sedang melaut. Dia harus terus menjaga rumah harus tetap sunyi selama peledang di laut. Sebab masyarakat Lamalera sangat meyakini hubungan darat dan laut. Ketika kehidupan di darat baik, rejeki di laut pun akan baik.

Sebagaimana Lamauri di laut, peran Ina tokoh perempuan yang adalah isteri dari Ama seorang Lamafa, sangat menentukan bagaimana perolehan rejeki di laut.  Meski berusaha menjaga keharmonisan dalam diamnya, pertanyaan-pertanyaan Ama, kegelisahan Ama pada laut yang tak memberi rejeki, tanggungjawab dirinya sebagai Lamafa pada kehidupan tidak hanya untuk dirinya dan semua awak peledang tetapi seluruh kampung, menemui jawaban. Kenyataan bahwa hubungaan isteri dan ibunya ternyata tidak baik ketika gading sebagai air susu mama dikembalikan ibu mertuanya.

Peran perempuan dalam tradisi leva dan konflik rumah tangga yang berusaha ditutupi tetapi diperlihatkan di laut, dikisahkan dalam novel Lamauri.

 

Related Stories

Terbaru

Simbol Terang dan Simbol Air dalam Injil Yohanes

    Judul Buku: Simbol  Terang dan Simbol Air dalam Injil Yohanes Penulis: Petrus Lakonawa, Ph.D Tebal Buku...

Melipat Jarak Kupang – Jakarta Percepat Pembangunan NTT Sentris...

  Judul Buku: Melipat Jarak Kupang - Jakarta Percepat Pembangunan NTT Sentris untuk Flobamora Penulis: Agustinus...

JOKOWI

  Judul Buku : Jokowi Penulis : Ansel Deri Ukuran Buku : 15 x 21 Tebal Buku :...

Penyelenggara Pemilu di Daerah

Judul Buku : Penyelenggara Pemilu di Daerah Penulis: Theo Kossay Ukuran Buku : 14 x 21 Tebal...

Viktor Bungtilu Laiskodat – Kepemimpinan Out of The Box...

  Judul Buku : Viktor Bungtilo Laiskodat - Kepemimpinan Out of The Box Tahun ke...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    Open chat
    Ada yang bisa dibantu?
    Halo, Ada yang bisa dibantu?